INTELIT - Integrasi Literasi : Cara Mensucikan Najis

 Cara Mensucikan Najis


Identitas Buku

Judul buku : Cara Mensucikan Benda Najis

Penulis : Isnan Ansory, Lc. M.Ag

Penerbit : Rumah Fiqih Publishing

Tanggal terbit : 1 Oktober 2019

Jumlah halaman : 47 halaman

Sinopsis

            Thaharoh dari najis atau pensucian adalah thaharah secara hakiki dimana ritualnya adalah mensucikan badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. Secara umum bersuci daru najis dapat diklasifikasikan menjadi dua, pertama ersifat ritualistik yaitu bahwa selain menghilangkan najis tetapi harus sesuai syariah contohnya bersuci dari ari liur anjing dan kedua bersuci bersifat logis yaitu mensucikan najis hingga tiga indikator kenajisan (warna, aroma dan rasa) bendanya hilang dengan penilaian logika.Klasifikasi benda yang disucikan terdapat dua jenis yaitu benda yang asalnya najis (najasah al-‘ain) dan benda yang asalnya suci kemudian terkena najis (mutanajjis).

            Benda yang asalnya najis (najasah al-‘ain)  atau benda najiz secara zatnya dapat disucikan dengan cara pertama, dengan disamak (dibagh) yaitu mensucika kulit hewan yang najis sekalipun berupa bangkai. Kedua, Istikhalah yaitu proses perubahan wujud fisik suatu benda secara total 100% sehingga menjadi wujud benda lain contohnya perubahan khamer menjadi cuka dan babi menjadi garam.

            Benda yang asalnya suci kemudian terkena najis(mutanajjis), media yang dominan untuk mensucikan menurut para ulama yaitu air. Beberapa metode pensujian mutanajis, pertama pensucian dengan air dan tanah seperti mensucikan benda yang terkena air liur anjing,. Kedua, pensucian dengan air yang terdapat beberapa cara khusus seperti mencuci, menyiram, manambahkan air dan memercikan air. Ketiga, pengerikan seperti mensucian bekas mana yang mengering dipakaian. Keempat, pengelapan yang berlaku untuk mensucikan benda yang licin dan keras seperti cermin dan piring. Kelima,dikesetkan ketanah seperti mensucikan sandal terkena najis yang cair. Keenam, dijemur matahari hinggga kering hingga dapat mennghilangkan warna dan aroma najis seperti tanah yang terkena najis kemudian mengering. Ketujuh, Taqwir yaitu penngambilan najis padat yang ada dibenda padat. Kedelapan, diseret di atas tanah seperti pakaian wanita panjang terjuntai ketanah dan terkena najis yang padat dapat disucikan dapat disucikan ke atas tanah yang suci. Kesembilan, Istinja’I dan Istijmar.

Kelebihan

            Penjelasan materi oleh penulis dari keseluruhan materi secara rutut dengan penambahan aplikasi serta ada penambahan pendapat mahzab sehingga menambah wawasan pembaca selain itu bahasa yang digunakan oleh penulis lebih sederhana dan tidak banyak menggunakan istilah asing yang memudahkan pembaca mengerti maksud dari materi yang disampaikan. Buku ini recomended banget buat yang pengin belajar mengenai thaharah atau bersuci.

Kekurangan

            Pembahasan materi masih terlalu singkat dibeberapa sub bab menjadikan kurang penjelasan dibeberapa materi. Masih terdapat kesalahan kata penulisan dan lyout yang kurang rapi serta tidak terdapat gambar atau ilustrasi yang menambah ketertarikan pembaca.


Cek buku lainnya:

https://bit.ly/Rumahbacaulilalbab

Kontributor:

Tri Silfi - Departemen Ilmiah dan Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN PENGURUS GAMAIS PERIODE 2024/2025

PENGUMUMAN PENGURUS GAMAIS PERIODE 2023/2024

INFO EDUKASI TERKINI #1: SUJUD